Senin, 29 Oktober 2012

Ada (si) PIKO di Tapus Godang (Aek Bilah) Tapanuli Selatan

clip_image002Istilah batak yang mengandung makna yang mendalam sudah sering terabaikan oleh masyarakat kita sekarang, padahal jika kita simak mungkin kita bisa tertib dalam melakukan aktivitas dalam mengelola sumber daya alam yang di karuniai oleh Tuhan yang Maha Esa. Jika di artikan secara harpiah Harangan (Hutan), Mual (Mata Air) dan Aek (Air). Jika diartikan kalimat Sian Harangani do Mual Niaekta adalah dari hutan kita mendapat sumber air untuk kehidupan,
Istilah kalimat tersebut di coba dibangkitkan lagi oleh CSO mitra PNPM-LMP Perkumpulan Perkembangan Partisipasi Untuk Rakyat (PETRA)- Wildlive Consevation Sociaty (WCS) dalam sebuah demplot Pelatihan pembangunan pico hydro dengan kapasitas 600 watt.
Mendengar nama ‘Tapus Godang’ akan terbayang suatu desa dengan kondisi geografis yang berbukit-bukit, terisolir, dikelilingi vegetasi hutan rapat, dan banyak ditemui sumber mata air yang melimpah. Namun keindahan Tapus Godang hanya dapat disaksikan di siang hari. Ketika gelap, sebegitu pula alam Desa Tapus Godang meredup, tiap rumah hanya bersinarkan lampu minyak dengan kerlipan cahaya yang remang, listrik adalah kebutuhan yang sangat didamba oleh masyarakat Tapus Godang.***
2. Cor Pipa Turbin
Kecamatan Aek Bilah masuk dalam wilayah program PNPM LMP yang dimplementasi sejak tahun 2010. Dalam rentang tahun itu, potensi di wilayah ini sedikit-demi sedikit telah teridentifikasi. Dalam kesenyapannya, wilayah ini tak hanya kaya dengan hasil bumi dan hasil hutan non kayu namun juga kaya akan sumber penghidupan dari aspek jasa lingkungan berupa kekayaan sumberdaya air yang melimpah. Sejatinya, sumberdaya air yang ada, seungguhnya dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap energi terbarukan, listrik yang selama ini dibutuhkan. Melalui program PNPM LMP, energi terbarukan berupa listrik melalui program PLTMH (pembangkit Listrik Tenaga Micro Hydro) teridentifikasi sejumlah delapan (8) titik di wilayah itu. Jika terdapat sumber mata air untuk mendukung energi terbarukan skala mikro hidro, maka potensi untuk energi terbarukan skala kecil juga dapat diinisiasi untuk dibuat dan kemudian mampu menginspirasi masyarakat sehingga mampu dan terampil membuat dan membangun instalasi pikohidro skala rumah tangga.
Inisiatif ini kemudian dicetus oleh Yayasan PETRA BERSAMA dan kemudian diimplementasikan dalam bentuk demplot. Sebelum demplot dilakukan PETRA BERSAMA melakukan survay dan analisis potensi. Dari hasil identifikasi dan survay yang dilakukan pada pertengahan tahun 2010 terdapat delapan titik potensial pikohidro di empat desa dengan kekuatan debit dan daya watt yang berbeda-beda. Hasil analisis efektifitas berdasarkan waktu dan jarak tempuh menuju pemukiman masyarakat maka sebagai “show window” demplot pikohidro dibuat dan dibangun di Desa Tapus Godang dengan sumber air dari Sungai Aek Sadaha , dengan tinggi terjunan 3,9 m, tinggi permukaan antara 9-24 m, kecepatan aliran 0,55 detik, angka debit 184,51 l/detik dan besaran daya sekitar 4.317,60 watt. Demplot pikohidro ini dibuat dengan tujuan untuk membangun inisiatif masyarakat untuk dapat menggunakan potensi sumberdaya air sebagai energi terbarukan berupa listrik yang dapat memenuhi kebutuhan mereka.
Saat ini proses pembuatan pikohidro di Desa Tapus Godang telah dilakukan tahapan pembuatan konstrusi untuk peletakan turbin, pemasangan instalasi untuk aliran listrik yaitu di lokasi pemandian umum, lampu jalan, mesjid, dan keperluan adat. Kegiatan ini akan dirangkai dengan proses pelatihan, re-check instalasi kabel dan pemasangan turbin. Segera dan semoga setelah tahap ini dilakukan jalan desa, musholla, pemandian umum dan balai pertemuan adat akan terang karena ada pikohidro di Tapus Godang.
Dengan pola partisifatif mudah-mudahan dapat mengembalikan semangat gotong-royong kita yang kini mulai redup ujar Irsan Simanjuntak(28) sebagai CSO PETRA mitra PNPM-LMP Tapanuli Selatan. Pola ini di buat dengan konsep pelatihan peningkatan kapasitas masyarakat yang tujuannya berbagi ilmu pengetahuan yang mana membuka wacana bersama tentang lingkungan hidup kita di bumi nusantara khususnya Masyarakat Desa Tapus godang, itulah yang diarahkan oleh Sylvie Iriani Koordinator Propinsi Wildlive Conservation sociaty (WCS) Sumatera Utara.
Pelatihan pico hydro di Desa Tapus godang mangundang antusias masyarakat bahkan ada yang sengaja datang untuk mengikuti pelatihan dari desa lain seperti desa Aek Urat, dan Huta baru. Dari pelatihan ini masyarakat menyimpulkan bahwa desa mereka kaya akan potensi listrik, mungkin dengan pelatihan picohydro ini kami sudah bisa membuat listrik skala rumah tangga dengan modal yang sederhana yang dapat kami nikmati siang dan malam tanpa membayar rekening tiap bulan. Meskipun demikian supaya sumber air kita terjaga kita harus juga menjaga hutan kita dengan baik (ujar masyarakat).

Mengenal Kopi Luwak

Kopi luwak adalah biji kopi yang diperoleh dari hasil fermentasi musang (Luwak), setelah melewati proses pencernaan dan fermentasi lebih dari 12 jam di dalam perut musang secara alami. Istimewanya, biji kopi (Green Bean) ini tidak terkontaminasi oleh feces secara langsung,tetapi yang terkontaminasi adalah gabah kopi yang melapisi biji kopi. Biji kopi luwak Wintia berasal dari buah kopi jenis Arabika yang sudah diakui aroma dan rasanya. Kopi jenis Arabika tumbuh di daerah yang memiliki ketinggian lebih dari 800 meter di atas permukaan laut. Daerah ini juga merupakan kawasan hutan tropis yang kaya keanekaragaman hayati. Di  Sumatera Utara dan Aceh Tengah, kopi luwak Wintia saat ini  berasal dari Gayo, Mandheling, Sidikalang, dan Sipirok.

Kamis, 25 Oktober 2012

Terumbu Karang Buatan PNPM LMP Program Lintas Kecamatan Membawa Berkah “Lobster“ Buat Desa Sundutan Tigo

Sungguh suatu berkah yang luar biasa bagi sebahagian masyarakat Ds.Sundutan Tigo yang terletak sekitar 30 km arah utara Ibukota kecamatan Natal khususnya Nelayan karena kini mereka sudah kembali bisa mendapatkan lobster pada jaring mereka. Dulu para nelayan memang pernah mendapatkan lobster ini sebelum Bencana Tsunami melanda Aceh pada tahun 2003 yang lalu dimana getarannya sampai ke pesisir Pantai Barat Sumatera Utara yaitu sekitaran Singkuang sampai natal termasuk Desa Sundutan Tigo.

Selasa, 02 Oktober 2012

VISI, MISI DAN TUJUAN Perkumpulan PETRA

Visi :

Terwujudnya kesadaran kritis masyarakat sekitar hutan, berdasarkan hak dan kewajiban yang berkeadilan dan dalam kesetaraan jender, sebagai upaya mempertahankan sumber penghidupan dan meminimalkan kerusakan sumber daya alam serta lingkungan Hidupnya.

Misi :

1) Mengembangkan dan meningkatkan organisasi masyrakat sipil yang egaliter dan demokratis untuk mengurus, dan mengelola Sumber Daya yang menjadi dasar sumber penghidupan.

2) Menyadarkan untuk memperkuat gerakan masyarakat sipil yang partisipatif, berkelanjutan secara terpadu dengan menerapkan prinsip organisasi non profit organisasi.

Tujuan organisasi:

1) Menumbuhkan kembangkan peran partisipasi aktif masyarakat lokal dalam kegiatan : Konservasi, Pertanian organic, kerajinan dan pedidikan Lingkungan yang pada akhirnya bertambahnya nilai ekonomi masyarakat lokal.

2) Menumbuhkembangkan peran Kader para kelompok dampingan LSM atau organisasi latent di tingkat masyarakat.

3) Membangun sisnergitas gerakan untuk mempertahankan, memanfaatkan mengembangkan kawasan Sumber Daya Alam dan Daerah aliran sungai yang potensial untuk penambahan nilai ekonomi, guna penguatan keberlanjutan pewarisan sumber daya alam.

4) Mendorong gerakan-gerakan masyarakat desa tepi hutan , LSM dan pihak-pihak yang berkepentingan bekerjasama melalui : jaringan, advokasi kebijakan, penyebaran informasi dan pengembangan kapasitas.

Motivasi:

1) Pergi ke Orang.
2) Hidup dengan rakyat.
3) Kasihilah mereka.
4) Peduli pada mereka.
5) Merencanakan dengan mereka.
6) Belajar dari mereka.
7) Mulai dari apa yang mereka ketahui.
8) Membangun pada apa yang mereka miliki.

Isu yang ditangani organisasi:

1) Konservasi Hutan dan satwa

2) Hasil Hutan Non Kayu

3) Pertanian Organik

4) Teknologi tepat guna

5) Sungai dan ikan

6) Kesetaraan Gender.

7) Pendidikan dan penyadaran Konservasi.

8) Usaha Bersama Simpan Pinjam.( UBSP )

Metodologi Kegiatan :

1) Study.

2) Pengorganisasian dan Peningkatan Partisipasi

3) Pengembangan masyarakat

4) Penguatan Kapasitas dan Leadership Masyarakat.

5) Konservasi dan pendidikan Lingkungan

6) Kampanye, advokasi dan study kebijakan.

7) Penyebaran informasi

8) Pemasaran berbasis Organisasi masyarakat.

Senin, 01 Oktober 2012


Saat ini PETRA beralamat di Jl. Karya Wisata , Komplek Perumahan Johor Katelyia Indah Blok C-59, Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor, Medan 201444, Tlp/Fax : 061-7866739 ,Email : petra.bersama@yahoo.co.id ; petra.bersama@gmail.com.

Profil Singkat PERKUMPULAN PENGEMBANGAN PARTISIPASI UNTUK RAKYAT (PETRA)

clip_image003Pembentukan Perkumpulan Pengembangan Partisipasi untuk Rakyat (PETRA), dilatarbelakangi berkembangnya issu bahwa penerapan prinsip pembangunan yang tidak berkelanjutan telah menimbulkan kemiskinan struktural dan munculnya berbagai bencana lingkungan dimana-mana; hak kelola Rakyat dan kondisi Sumber daya alam (Hutan, air, lingkungan yang sehat) sebagai sumber penghidupan, semakin terabaikan dan terus dikorbankan; keterbatasan dan atau tertutupnya akses informasi dan pengetahuan telah menimbulkan banyaknya anggota masyarakat semakin menjadi korban sistem Hukum dan tujuan pembangunan yang sepihak; sistem politik dan pemerintahan yang otoriter telah menghancurkan sistem social masyarakat (kearifan budaya Gotong royong, kerjasama atau sama-sama kerja) yang memunculkan sifat individual dan konsumerisme pada masyarakat; berdasarkan kenyataan tersebut maka di perlukan upaya suatu gerakan untuk membangun dan mengembangkan suatu gerakan partisipasi internal masyarakat bersama multi stake holder untuk mencapai tujuan, harapan, dan kebutuhan secara bersama-sama.

PETRA dibentuk pada 16 Maret 2003 yang bertujuan untuk : Menumbuhkan kembangkan peran partisipasi aktif masyarakat lokal dalam kegiatan Konservasi, Pertanian organic, kerajinan dan pedidikan Lingkungan yang pada akhirnya bertambahnya nilai ekonomi masyarakat lokal; Menumbuhkembangkan peran menejerial para kelompok dampingan LSM atau organisasi latent di tingkat masyarakat; Membangun sisnergitas gerakan untuk mempertahankan, memanfaatkan mengembangkan kawasan Sumber Daya Alam dan Daerah aliran sungai yang potensial untuk penambahan nilai ekonomi, guna penguatan keberlanjutan pewarisan sumber daya alam; Mendorong gerakan-gerakan Rakyat , LSM dan pihak-pihak yang berkepentingan bekerjasama melalui : jaringan, advokasi kebijakan, penyebaran informasi dan pengembangan kapasitas.

Sebagai organisasi masyarakat PETRA memiliki motivation Order :Berbaur dengan masyarakat; Tinggal dengan masyarakat; Menyanyangi masyarakat; Melayani Masyarakat; Berencana dengan masyarakat; Mendengar dari masyarakat; Memulai dari apa yang masyarakat tahu; Mengembangkan apa yang mereka punya.

Berdasarkan tujuan dan latar belakang organisasi, sebanyak 15 orang anngoata perkumpulan PETRA telah dan sedang melaksanakan kegiatan antara lain : PNPM-Lingkungan Mandiri pedesaan ( LMP ) di wilayah Kabupaten Mandaling Natal, Tapanuli Selatan, Pakpak Bharat ; Konservasi bentang Alam Hutan Batang Toru- Taman Nasional Batang Gadis ( TNBG ), yang didukung oleh TFCA-Sumatra ; Pemetaan Pemanfaatan Hutan dan Kebun di Kawasan Tengah dan Hulu DAS Aek Raisan Kecamatan Adiankoting serta Kajian Kelayakan Koridor antara Hutan Di bagian Selatan dan Utara dari Jalan Tarutung-Sibolga, kerja sama dengan dan Pembuatan tata ruang tingkat kecamatan yang didukung oleh OCSP-USAID ; Pelatihan Pemandu Pertanian Holticultura Organic Bagi Kaum Perempuan Petani Di Tepi Hutan Lindung Dolok Ginjang Untuk Menjawab Kebutuhan Nutrisi Keluarga, konsorsium dengan Yayasan Ekowasata Sumatera (YES) – Saamdhana; Study Ancaman dan Upaya Pengorganisasian Rakyat Guna Keberlangsungan Hidup Orangutan Di Berbagai Hutan Kabupaten Tapanuli Utara dan Tapanuli Tengah, kerja sama dengan CI-IP; Upaya Membangun dan Memperkuat Swadaya Masyarakat Lokal Melalui Konsep Policulture Terintegrasi untuk Peningkatan Ekonomi dan Pelestarian Hutan dan Sungai Di Kawasan Hutan Register 18 (Dolok Ginjang) Bagian Selatan, konsorsium kegiatan dengan YES – GEF-YBUL; Membangun forum diskusi masyarakat dalam upaya pelestarian bantaran sungai, kerjasama dengan ESP – USAID; Investigasi kondisi hutan di kawasan HPH di Tapanuli Tengah, kerjasama dengan Ys Telapak Bogor; Investigasi kondisi hutan TNGL kab langkat , kerjasama dengan Unit menejemen Leuser (UML–YLI); Pengembangan usaha produski perkebunan rakyat di Kec Adian Koting taput, kerjasama dengan YES – Ys Kemala Jakarta/DFID; Pendidikan keanekaragaman hayati ekosistem sungai untuk pelestarian Sub Das Deli, konsorsium dengan YES – JICA CEP.

Dalam pelaksanaan kegiatannya PETRA membawakan issu tentang Hasil Hutan Non Kayu; Pertanian Organik; Teknologi tepat guna; Hutan dan satwa; Sungai dan ikan; Gender; Kesehatan Lingkungan; Usaha Bersama Simpan Pinjam(UBSP). Setiap pelaksanaan kegiatan PETRA selalu berlandaskan pada uraian kegiatan utama yakni Study; Pengorganisasian dan Peningkatan Partisipasi; Pengembangan masyarakat; Penguatan Kapasitas dan Leadership masyarakat; Konservasi dan pendidikan Lingkungan; Kampanye, advokasi dan study kebijakan; Penyebaran informasi; Pemasaran berbasis Organisasi masyarakat.

Sebagai organisasi lingkungan, PETRA membina jaringan dengan LSM lingkungan, ditingkat Nasional dengan : Forest Watch Indonesia (FWI) dan Jaringan pendidikan Lngkungan (JPL) . di Tingkat propinsi dengan Koalisi peduli Hutan Sumatra ( KPHSU ), Aliansi penataan Ruang Sumatra ( APTRSU ), Dewan kehutanan Daerah Sumatra Utara ( DKD Sumut ) , Dinas Kehutanan Sumatra Utara, BP DAS Asahan –barumun , BPDSA Wampu Ular , Bappedasu, BLH Sumut

Dalam membangun gerakan Advokasi dan Komunikasi, PETRA aktif dalam berbagai Milis Lingkungan, aktif dalam berbagai pertemuan yang di prakarsai LSM baik di tingkat Propinsi maupun Nasional.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Powerade Coupons