Sungguh suatu berkah yang luar biasa bagi sebahagian masyarakat Ds.Sundutan Tigo yang terletak sekitar 30 km arah utara Ibukota kecamatan Natal khususnya Nelayan karena kini mereka sudah kembali bisa mendapatkan lobster pada jaring mereka. Dulu para nelayan memang pernah mendapatkan lobster ini sebelum Bencana Tsunami melanda Aceh pada tahun 2003 yang lalu dimana getarannya sampai ke pesisir Pantai Barat Sumatera Utara yaitu sekitaran Singkuang sampai natal termasuk Desa Sundutan Tigo.
Sumber Rezeki mereka dari hasil tangkapan lobster ini hilang tiba-tiba setelah Tsunami sehingga mereka hanya bisa mendapatkan ikan kecil kecil dari hasil jaringa mereka. Dari hasil wawancara penulis dengan tokoh pemuda Desa Sundutan Tigo Sdr.Jarmin pada hari sabtu kemaren (22/09/2012) disebuah warung kopi di Desa Sundutan Tigo saat kunjungan penulis melakukan monitoring Pembangunan Rumah Belajar Nelayan bahwa “Lobster yang dulu hilang kini telah kembali dan membawa berkah buat nelayan kita di Desa Sundutan Tigo karena sehari mereka bisa memiliki penghasilan Rp.200.000 sd 600.000 per orang/ hari.”
Hal senada juga disampaikan Mantan KPMD Desa Sundutan Tigo Sdr.Isdar di waktu yang sama bahwa “hasil yang dinikmati Nelayan saat ini berkat peran kegiatan PNPM LMP Lintas Kecamatan 2010 yang sudah melakukan rehabilitasi terumbu karan dengan artificial coral berbentuk kubus yang sudah ditanam pada bulan September 2011 yang lalu disekitar pulau Rangawan. Terumbu karang buatan ini menjadi magnet buat lobster kembali datang ke laut sekitar pulau Rengawan sebagai tempat bermain dan berkembang biak karena lobang-lobang pada karang-karang sebelumnya banyak yang sudah tertutup akibat gempa Tsunami kini telah tergantikan dengan lobang-lobang pada kubus terumbu karang buatan. Namun para nelayan kita saat ini belum menyadari arti hubungan kedua kejadian ini.”
Memang tidak mungkin lobster datang begitu saja pada 3 bulan terakhir ini tanpa sesuatu hal yang sudah dilakukan. Kejadian ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut secara ilmiah dan survey langsung ke lokasi bawah laut. Kegiatan ini akan dilakukan oleh Kelompok Terumbu Karang Desa Sundutan Tigo yang sudah terbentuk yang dikoordinator i oleh CSO Kabupatan Mandailing Natal beberapa waktu kedepan setelah pembanguan Rumah Belajar Nelayan selesai. Semoga saja dan harapan ke depan semoga berkah ini tetap ada sebagai penunjang penghasilan masyarakat nelayan di Desa Sundutan Tigo.
Sumber Rezeki mereka dari hasil tangkapan lobster ini hilang tiba-tiba setelah Tsunami sehingga mereka hanya bisa mendapatkan ikan kecil kecil dari hasil jaringa mereka. Dari hasil wawancara penulis dengan tokoh pemuda Desa Sundutan Tigo Sdr.Jarmin pada hari sabtu kemaren (22/09/2012) disebuah warung kopi di Desa Sundutan Tigo saat kunjungan penulis melakukan monitoring Pembangunan Rumah Belajar Nelayan bahwa “Lobster yang dulu hilang kini telah kembali dan membawa berkah buat nelayan kita di Desa Sundutan Tigo karena sehari mereka bisa memiliki penghasilan Rp.200.000 sd 600.000 per orang/ hari.”
Hal senada juga disampaikan Mantan KPMD Desa Sundutan Tigo Sdr.Isdar di waktu yang sama bahwa “hasil yang dinikmati Nelayan saat ini berkat peran kegiatan PNPM LMP Lintas Kecamatan 2010 yang sudah melakukan rehabilitasi terumbu karan dengan artificial coral berbentuk kubus yang sudah ditanam pada bulan September 2011 yang lalu disekitar pulau Rangawan. Terumbu karang buatan ini menjadi magnet buat lobster kembali datang ke laut sekitar pulau Rengawan sebagai tempat bermain dan berkembang biak karena lobang-lobang pada karang-karang sebelumnya banyak yang sudah tertutup akibat gempa Tsunami kini telah tergantikan dengan lobang-lobang pada kubus terumbu karang buatan. Namun para nelayan kita saat ini belum menyadari arti hubungan kedua kejadian ini.”
Memang tidak mungkin lobster datang begitu saja pada 3 bulan terakhir ini tanpa sesuatu hal yang sudah dilakukan. Kejadian ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut secara ilmiah dan survey langsung ke lokasi bawah laut. Kegiatan ini akan dilakukan oleh Kelompok Terumbu Karang Desa Sundutan Tigo yang sudah terbentuk yang dikoordinator i oleh CSO Kabupatan Mandailing Natal beberapa waktu kedepan setelah pembanguan Rumah Belajar Nelayan selesai. Semoga saja dan harapan ke depan semoga berkah ini tetap ada sebagai penunjang penghasilan masyarakat nelayan di Desa Sundutan Tigo.
0 komentar:
Posting Komentar